Tim peneliti menemukan kepiting spesies baru itu pada sebuah pulau di kawasan samudera Pasifik. Oleh penemunya, kepiting tersebut diberi nama Johngarthia cocoensis.
Karakteristik yang membedakan antara J. cocoensis dengan kepiting lainnya, menurut peneliti, adalah dari ukurannya yang besar. Seekor kepiting jantan bisa mencapai ukuran 40 sentimeter jika kaki depannya dipanjangkan. Adapun hewan betina memiliki ukuran yang lebih kecil.
Saat ditemukan, spesies kepiting ini tinggal di dalam lubang yang mereka gali sendiri. Santapan utama mereka adalah rumput dan benih-benih.
Menurut Perger, J. cocensis mirip dengan kepiting J. malpilensis yang tinggal di kepulauan sekitar Cocos Island.
“Persamaan antara J. cocensis dengan spesies lainnya di kawasan barat Pasifik mengindikasikan bahwa larva, yang tumbuh berkembang di laut, kemungkinan telah melintas di Cocos Island karena tersapu gelombag,” ucap Perger, seperti dikutip dari News24, 22 Juni 2011.
Hewan-hewan ini, kata Perger, kemudian beradaptasi dengan habitat barunya dan tumbuh menjadi sebuah spesies baru.
Sebagai informasi, Cocos Island berada di lepas pantai Kolombia, namun berada di dalam perairan teritorial Costa Rica. Pulai ini merupakan satu-satunya pulau di kawasan barat Pasifik yang memiliki iklim hutan tropis yang lembab serta memiliki beraneka ragam spesies hewan.
Artikel ini diolah dari Google
No comments:
Post a Comment